Minggu, 13 Februari 2011

CERITA CINTA USANG YANG TERPENDAM

CERITA CINTA Q


Di saat Q jatuh kaulah yang selalu menjadi sandaran Q
Disaat Q rapuh kaulah yang selalu menguatkan Q
Di saat Q terombang ambing oleh kerasnya hidup
Kaulah yang selalu menuntun Q

Kau bintang dikala malam Q
Kau matahari dikala fajar Q
Kau rembulan dikala sedih Q
Kau langit dikala gelap Q

Entah bagaimana hidup Q bila tak ada engkau
Mugkin sang bintang tak lg bersinar dikala malam
Mugkin sang fajar tak lg terbit dikala pagi hari
Mugkin sang rembulan tak kan lg tersenyum bahagia

Q tak pernah membayangkan semua ini akan terjadi pada Q
Q sungguh tak siap untuk kehilagan dia
Dia yg selalu menjadi bintang di hidup Q
Dia yang selalu menjadi matahari di setiap langkah Q
Dia selalu menjadi rembulan di setiap hela nafas Q

Tapi ini kenyataan yang harus Q terima saat ini
Saat tersulit dalam hidup Q
Yaitu Dikala dia tak lg bersama Q
PENYESALAN………………………
Hanya rasa itu yang saat ini tertinggal dihati Q



SEMPAT MEMILIKI





Mngapa kita bertemu bila akhirnya dipisahkan
Mengapa kita berjumpa tapi akhirnya di jauhkan
Kau bilang hatimu Q nyatanya bukan untuk Q

Bintang di langit yang indah dimakah cinta yang dulu
Masihkah aku disana di relung hati dan mimpimu
Andaikan engkau disini andaikan tetap dengan Q

Aku hancur Q terlika namun engkaulah nafas Q
Kau cinta Q meski Q bukan dibenakmu lagi
Dan Q beruntung sempat memilii mu












PENYESALAN YANG TERDALAM

Kesalahan yang pernah Q perbuat
Masalah yang selalu datang
Sifat Q yang selalu egois
Kesakitan yg Q beri

                        Itu semua yg membuat Q menyesal
                        Menyesal,,,,,menyesal,,,dan selalu menyesal
                        Sesuatu yang sudah pergi tak mugkin kembali lg
                        Sesuatu yang sudah hilang tak mungkin Q raih lg

Mengapa penyesalan selalu datang terakhir
Mengapa penyesalan selalu datang terlambat
Mengapa harus ada penyesalan di hidup Q
Mengapa,,,mengapa,,,maengapa,,,,

Penyesalan Q yang terdalam itu adalah saat Q meninggalkanmu
Penyesalan Q yang terdalam yaitu telah membuatmu sakit hati
Sakit hati yang tak akan terbalas oleh apapun
Sakit hati yang masih kau simpan sampai sekarang

                        Kata maaf pun tak bisa menggantikannya
                        Kata maaf tak akan bisa merubah semuanya
                        Kata maaf tak akan bisa mengobati sakit hatimu

Q bingung harus berbuat apa agar kau mau memaafkan Q
Q bingung harus dengan cara apalagi agar kau memaafkan Q




By nuryadi Ibrahim




               


ZAT ADITIF MAKANAN

ZAT ADITIF MAKANAN

Zat aditif makanan adalah semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses pengolahan, penyimpanan atau pengepakkan makanan.
Zat aditif makanan digolongkan menjadi 2 yaitu :
Berdasarkan fungsinya, zat aditif makanan dapat digolongkan ke dalam :

Penggunaan pewarna dimaksudkan untuk :
  1. Memberi warna yang menarik, sehingga merangsang selera makan
  2. mengembalikan warna asli yang mungkin hilang pada saat proses pengolahan makanan
  3. mempertahankan warna produk
Pewarna ada yang alami, seperti daun siji (hijau), karamel (coklat), kunyit (kuning), cabe (merah); tetapi ada juga pewarna sintetis, seperti tetrazine (kuning) dan indigo carmine (biru).
Pada umumnya, bahan pewarna (khususnya pewarna sintetis) tidak mempunyai nilai gizi dan tidak diperlukan, kecuali untuk memperindah penampilan. Industri makanan menggunakan pewarna dengan tujuan agar produknya lebih mudah dijual padahal penggunaan pewarna sintetis dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Pemanis adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan dan minuman yang berfungsi untuk memberikan rasa manis pada makanan. Hampir semua makanan dan minuman mempunyai cita rasa manis.
Gula tebu atau gula pasir dan gula merah merupakan pemanis alami yang mempunyai nilai kalori tinggi. Kalori yang berlebihan akan disimpan di dalam tubuh sebagai lemak. Kelebihan kalori dalam tubuh dapat menyebabkan obesitas (kelebihan berat badan). Salah satu cara untuk menghindari obesitas adalah dengan mengganti gula yang berkalori tinggi dengan pemanis sintetis yang nilai kalorinya rendah.
Pada umumnya pemanis sintetis mempunyai nilai kalori yang rendah atau tidak mengandung mengandung kalori sama sekali. Pemanis sintetis digunakan dalam permen, es krim , minuman ringan, saus dan lain-lain. Beberapa contoh pemanis sintetis antara lain: sakarin, siklamat, aspartam, asesulfam, sorbitol, dan gliserol.
Berbagai macam pemanis buatan seperti siklamat  telah dilarang penggunaannya karena diduga bersifat Karsinogenik (Penyebab kanker)

Sebagian besar bahan makanan tidak dapat disimpan lama, karena segera basi atau membusuk. Proses pembusukan disebabkan oleh mikro organisme. Seperti jamur, bakteri dan ragi. Untuk memperpanjang daya simpan makanan dilakukanlah berbagai usaha pengawetan. Pengawetan makanan dilakukan dengan prisip membunuh mikro organisme pembusuk atau membuat suatu kondisi tertentu, sehingga mikroorganisme tidak dapat berkembang.
Pengawetan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti :


  1. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan menjemur atau memanaskan. Pengeringan berarti menghilangkan air, karena tanpa air yang cukup mikroorganisme tidak dapat hidup dan berkembang. Contoh ; dendeng dan ikan kering

  1. Pembekuan / pendinginan
Pembekuan menyebabkan air membeku sehingga mikroorganisme tidak dapat menggunakannya untuk hidup dan berkembang. Pendingin juga memperlambat metabolisme mikroorganisme pembusuk tersebut. Contoh : daging dan ikan beku

  1. Pengalengan (Canning)
Bahan makanan dipanaskan, kemudian dikemas rapat di dalam kaleng dalam kondisi steril. Contoh : berbagai jenis buah kalengan dan susu

Sinar ultraviolet atau sinar gama dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorgaisme dalam bahan makanan tanpa merusak bahan makanan tersebut, Contoh : Kentang dan Udang

  1. Bahan pengawet
Bahan pengawet ditambahkan ke dalam makanan dan minuman untuk membunuh atau mencegah perkembangbiakkan mikroorganisme, sehingga menjadi lebih tahan lama. Contoh : ikan asin, daging dan berbagai macam makanan dan minuman hasil industri.

Zat pengawet ada yang alami dan ada pula yang sintetis.
Contoh pengawet alami : garam, gula dan cuka
Contoh pengawet sintetis : asam benzoat, sodium benzoat, natrium nitrat, dan natrium nitrit.
Gula dan garam dapat mematikan mikroorganisme karena menyebabkan plasmolisis. Plasmolisis adalah peristiwa pelepasan cairan dari dalam sel karena perbedaan kepekatan. Saat mikroorganisme kontak dengan larutan yang pekat, maka air dalam sel tubuh mikroorganisme itu keluar menuju larutan akibatnya mikroorganisme itu mengerut dan mati. Garam digunakan untuk mengawetkan ikan dan daging sementara gula dipakai untuk mengawetkan buah.
Cuka digunakan untuk mengawetkan sekaligus membuat acar. Kondisi yang sangat asam tidak memungkinkan bagi mikroorganisme untuk hidup.
Digunakan untuk mengontro perkembangan mikroba yang tidak dikehendaki.
Contoh penggunaanya adalah untuk mengawetkan buah kering dan selai. Selain sebagai pengawet, belerang oksida juga digunakan sebagai pemutih untuk terigu dan kacang keju.
Digunakan untuk mengawetkan daging serta memberi warna pink yang menarik. Zat ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen (bakteri merugikan yang menimbulkan penyakit)


Penyedap merupakan zat aditif makanan yang paling banyak digunakan. Beberapa contoh penyedap antara lain :  Garam, gula, cuka, rempah-rempah, monosodium glutamate(msg) serta berbagai jenis esens sintetis.
Penggunaan penyedap bertujuab untuk :
Msg (vetsin) disebut sebagai penguat rasa karena dapat menguatkan cita rasa makan. Garam (NaCl) tidak hanya memberi rasa asin tetapi juga meningkatkan rasa manis sekaligus mengurangi rasa pahit & asam.

Antioksidan mencegah ketengikkan pada makanan yang mengandung lemak atau minyak, misalnya ; Minyak goreng, keju, saos, roti dan sereal.
Antioksidan bertindak menetralkan radikal bebas dalam proses oksidasi. Radikal bebas adalah suatu spesi kimia yang sangat reaktif. Antioksidan ada yang diperoleh secara alami ada pula yang sintetis. Contoh antioksidan alami antara lain ; lesitin, vitamin E, dan asam askorbat (vitamin C). Sedangkan contoh antioksidan sintetis antara lain ; BHA (Butylated Hidroxyanisole) dan BHT (Butylated Hidroxytoluene)

Zat aditif makanan ada yang ditujukan untuk menambah nutrisi, misalnya vita min C pada jus buah, vitamin D pada susus, serta senyawa iodine pada garam dapur.
Zat aditif penambah nutrisi ini terutama ditujukan untuk mencegah defisiensi (kekurangan zat makanan tertentu). Senyawa iodine yang ditambahkan ke dalam garam dapur, yaitu natrium iodat (NaIO3), bertujuan untuk mencegah penyakit gondok.
           



RPP Mata Pelajaran Bahasa Inggris (SMA)/ Madrasah Aliyah ( MA)


A.  Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.

Tingkat literasi mencakup performative, functional,  informational, dan epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran (Wells,1987).

Pembelajaran bahasa Inggris di SMP/MTs ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari, sedangkan untuk SMA/MA diharapkan dapat mencapai tingkat informational karena mereka disiapkan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Tingkat literasi epistemic dianggap terlalu tinggi untuk dapat dicapai oleh peserta didik SMA/MA karena bahasa Inggris di Indonesia berfungsi sebagai bahasa asing.


B.  Tujuan 

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

C.  Ruang Lingkup

                         Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMA/MA meliputi:
Ruang



      D.  Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

      Kelas X, Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
      Mendengarkan


      Berbicara















      Membaca


      Menulis



 



Kelas X, Semester 2

 

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

      Mendengarkan















      Berbicara  






 


Mengungkapkan makna   dalam teks fungsional pendek dan monolog sederhana berbentuk   narrative, descriptive dan news item   dalam konteks kehidupan sehari-hari


      Membaca





      Menulis




 



PROGRAM IPA, IPS & BAHASA


Kelas XI, Semester 1


Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
     
      Mendengarkan




     
      Berbicara


















     
      Membaca



    
      Menulis







Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
      Mendengarkan




















      
      Berbicara












         
       Membaca


       Menulis


 


PROGRAM IPA, IPS & BAHASA


Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
      Mendengarkan



















      Berbicara



















     
      Membaca






Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
      Menulis






Kelas XII, Semester 2

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

      Mendengarkan

















      Berbicara






















       Membaca


      Menulis



TAMBAHAN UNTUK PROGRAM BAHASA


Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
      Mendengarkan





      Berbicara





      Membaca





      Menulis





Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
      Mendengarkan






      Berbicara



      Membaca



      Menulis




Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
      Mendengarkan





      Berbicara




      Membaca



      Menulis






Kelas XII, Semester 2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
      Mendengarkan




      Berbicara





      Membaca




      Menulis
.





Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.